7 Tips Jitu Mengatasi Anak Bandel, Nakal, dan Susah Diatur

Assalamu'alaikum..
Para pembaca yang baik hati kita jumpa kembali di “Tertuang Dalam Catatan“ dan kali ini yang saya rasa menarik untuk dibahas / untuk mendapatkan perhatian khusus oleh para orang tua terkait penanganan anak nakal kadang-kadang bisa sangat sulit bagi orang tua - terutama jika anak pertama. 

Anak-anak kadang-kadang sangat sembrono dan keras kepala, dan mereka bahkan tidak siap untuk mendengarkan orang tuanya. Kita selaku orang tua tidak bisa hanya membiarkan anak kita berkelakuan seperti itu, jadi kita harus melakukan sesuatu .. tapi apa ya?.... 

Ya, sebuah pertanyaan besar adalah "Apa yang harus dilakukan ketika anak kita bertingkah dan tidak mendengarkan kita sebagai orang tuanya?" Dan "Bagaimana menangani dan 'menjinakkan' anak nakal / anak liar kita?"

Hari ini kita memiliki 8 tips mengagumkan yang InsyaAllah akan membantu kita menangani anak liar / anak yang nakal dengan mudah..

Tidak percaya?... 

Buktikan saja setelah itu lihat apa yang akan terjadi!!
  1. Bila berbicara pada anak jangan berteriak atau mengeluarkan perkataan dengan nada suara kayak harimau lapar pada mereka, uuiich because ini akan menanamkan rasa takut dalam pikiran mereka, yang di kemudian hari keluar dalam bentuk tidak percaya, ketakutan, fobia dan masalah mental.

  2. Berbicaralah dengan mereka, pecahkan masalah dengan berbicara kepada mereka dimana muka kita sejajar dengan muka anak dan bicara dari hati ke hati. Cobalah untuk membuat mereka memahami masalah dengan mencoba untuk turun ke tingkat mental mereka. Berikan mereka alasan dan logika. Menjerit, berteriak dan memukul mereka hanya akan mengakibatkan grugdes dan keras kepala. Berbicara dengan mereka dengan berlutut, tatap matanya, tatap mukanya. karena bila kita berbicara dengannya sambil berdiri dan melihat kebawah, ini akan membuat anak merasa rendah diri kepada kita, karena ia jelas cukup kecil daripada tinggi kita.

  3. Jangan pernah menakut-nakuti anak. Sebagai contoh, banyak orang tua menakut-nakuti anak mereka hantu, pocong dll misalnya 'jika anak tidak mau tidur lalu ditakut-takuti akan nada syaitan atau kuntilanak yang ngambil kamu ho ho ho..jelas ini tindakan salah yang dilakukan oleh para orang tua, ini tidak akan membantu karena ini adalah tidak benar dan sebuah kebohongan, lambat laung ia akan berhenti mempercayai kita. Hal ini juga dapat mengakibatkan masalah psikologis, ketakutan dan fobia.

  4. Jangan pernah berbohong kepada anak. Misalnya, kita mengatakan pada anak bahwa sepulang kerja nanti abi(ayah) akan bawakan hadiah istimewa, padahal kenyataannya hal itu tidak terlaksana. Contoh lain, kita memerintahkan anak untuk mengatakan pada tamu yang berada di depan pintu rumah bahwa kita sedang tidak ada dirumah padahal saat itu kita ada. Satu-satunya orang di dunia ini yang dipercayai oleh anak secara membabi buta dan dia selalu mendongak mereka sebagai cita-cita dan inspirasi adalah orangtuanya, tetapi ketika kita berbohong padanya dan ketika dia akan tahu yang sebenarnya dia tidak akan pernah mempercayai kita lagi. Memintanya untuk berbohong akan membuat mereka memahami bahwa berbohong itu hal yang normal untuk dia dan dia akan menjadi liar tidak merasa bersalah dan akan berbohong kepada semua orang, bahkan KITA orang tuanya!

  5. Mempertahankan suara saat berbicara dengannya tentang perilakunya tapi jangan terlalu lunak karena hal ini akan over-menormalkan situasi. Bicara padanya dalam, tegas, suara serius dan moderat tegas seolah-olah kita sedang berbicara dalam sebuah wawancara atau berbicara dengan karyawan. Bicara padanya dengan cara yang dihormati, tidak melukai martabat, tetapi membuat ini jelas bahwa kita adalah orang tuanya dan memberikan kesan atau impresi bahwa ini bukan omong kosong.

  6. Jika situasi anak terlalu lepas kendali, cobalah kursi nakal! Kursi nakal adalah kursi atau tempat di mana tidak ada hiburan untuk anak, di mana anak harus duduk selama 5 menit setiap kali dia berkelakuan nakal (Selalu menjaga mereka di ruang yang sama di mana kita berada, tidak pernah mengirim dia ke ruangan lain, tidak pernah mengunci mereka di sebuah ruangan, tidak mengikat mereka). Jika anak berjalan atau meninggalkan kursi nakal (kursi hukuman) sebelum waktunya atau ia belum menyadari kesalahannya maka usahakan ia tetap berada di kursi nakal tersebut. Dan jika ia lebih nekat maka katakan padanya bahwa ia akan terus berada di tempat itu sampai ia menyadari kesalahannya, tidak mengulangi lagi dan mau meminta maaf. (Jangan biarkan waktu melampaui 10-15 menit, sebagian besar anak-anak akan dijinakkan di bawah waktu itu.) Ketika ia meminta maaf, ampunilah dia dan memeluk / menciumnya.

  7. Terakhir namun tidak sepeleh, jika kita melihat ada perubahan atau perbaikan pada anak maka puji dia, hargai setiap perubahan kalau perlu beri hadiah walaupun sebatas ciuman atau makanan sehat kesukaannya. Hal ini tidak hanya akan meningkatkan kepercayaan anak tetapi juga akan memberi mereka perasaan dihargai. Dorong mereka untuk perbaikan lebih lanjut.
Pembaca yang baik hati tentunya juga telah memahami bahwa anak adalah titipan atau amanah dari Allah untuk kita, oleh karena itu kita harus merawatnya dengan baik. Ketika dia lahir, bagaikan selembar kertas kosong, putih bersih. Kita dan lingkunganlah yang memberikan warna pada hidupnya, dan menjadikan dia seperti sekarang. Jika kita didik dengan baik, maka anak akan jadi baik. Jika kita didik kurang baik, maka anak akan kurang baik juga. Seperti kata pepatah, buah tak jatuh jauh dari pohonnya.

Tapi bagaimana jika semua sudah terlanjur? Anak sudah tidak mau menuruti perintah orang tua? Membangkang, dan sebagainya? Satu hal yang perlu dipahami. Jangan pernah melimpahkan semua kesalahan pada anak. Hal inilah yang tidak banyak diketahui para orang tua.

Semoga catatan ini bermanfaat buat kita semua terkhusus buat saya pribadi selaku penulis. Akhirul qalam assalamu’alikum warohmatullahi wabarokatuh.

0 Komentar Blog
Komentar Twitter
Komentar Facebook

0 komentar:

Posting Komentar