9 Karakter Suami dan Cara Menghadapinya
1.
Cara menghadapi suami yang KASAR
Seorang istri hendaknya berusaha
untuk senantiasa banyak bersikap tenang, kendorkan urat syaraf dan
mengendalikan emosi. Jangan sampai seorang istri memiliki hati yang keras pula,
oleh karena itu lembutkan hati dengan dzikrullah. Cobalah berikan senyuman
kesejukan pada setiap kerutan di dahinya. Tanamkanlah jiwa pemaaf dalam diri, biasanya
suami kasar karena sedang menghadapi banyak masalah entah itu terkait pekerjaan
kantor atau persoalan materi (finansial), cobalah mencari tahu masalah apa yang
sedang dihadapi mungkin bisa memberikan masukan atau solusi dengan cara yang
bijak dan tidak menggurui tentunya, jadilah penolong baginya dalam menghadapi
setiap problema kehidupan ini. Baca al-Qur’an dan sholat malam adalah hal yang
baik untuk sebuah bahtera rumah tangga, motivasikan ini pada suami. Selanjutnya,
setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan maka berusahalah mencari kelebihan yang
dimiliki suami dan pujilah ia. Optimislah, hentikanlah kebiasaan selalu
mengeluh dalam setiap kondisi. Banyak-banyaklah berdo’a untuknya terlebih lagi
saat ia tidak ada.
2.
Cara menghadapi suami yang TEMPERAMEN
Hal yang pertama jika suami berbicara
simaklah ucapan suami dengan baik, coba fokuskan diri kepada maksud ucapannya,
hindari memotong
pembicaraannya, sikap meremehkan (melecehkan) ucapannya, pertanyaan yang
bernada tuduhan dan sikap mengkritik pemikiran-pemikirannya. Jika ia bergurau cobalah ikut serta tertawa meski hanya di buat-buat.
Berbicaralah perlahan bukan berteriak. Saat sedang marah, lumrah saja kalau si dia tak ingin
mendengarkan saran orang lain termasuk istrinya sendiri. Ketika si dia
membantah dan tak mau mendengarkan ucapan istri, janganlah memperuncing
argumentasi dengan mendesaknya atau memaksanya menceritakan masalah yang tengah
dihadapi. Dalam situasi yang seperti ini, singkirkan ego, dan fokus untuk
menenangkan emosi si dia. Ingatlah, tidak ada kalah atau menang di antara pasangan. Salah satu tip
sukses untuk menjaga kelanggengan hubungan adalah tahu di mana saatnya harus
mundur atau mengalah sejenak. Ketika amarahnya kelewat batas, cobalah untuk
mundur sejenak. Beri dia ruang dan waktu untuk memikirkan solusi dari
permasalahan yang dihadapi. Meskipun sadar si dia yang salah, tahan diri untuk mengguruinya, apalagi
memojokkannya. Dengarkan keseluruhan cerita dan bantulah dirinya untuk
menemukan solusi terbaik. Akan tetapi jika ternyata sang istrilah penyebab dari kemarahannya,
jangan ragu untuk minta maaf duluan. Jangan gengsi! Setelah amarahnya reda,
katakan padanya bahwa cara si dia bereaksi terhadap kesalahan Anda itu sangat
menyakiti hati. Dengan demikian, si dia juga bisa introspeksi diri, untuk bisa
bersabar dan menghadapi segala sesuatunya dengan tenang.
3.
Cara menghadapi suami yang PEMALAS
Hal pertama yang harus dilakukan bagi
seorang istri adalah Jangan pernah memanggil suami dengan panggilan “pemalas”
apalagi dihadapan orang ketiga, Walaupun sang istri frustrasi dengan kondisi suami yang
malas, bukan cara yang baik untuk membentaknya dan hal ini tidak akan
memecahkan masalah. Meminta secara perlahan mungkin jalan yang paling baik.
tapi carilah hal-hal yang menyebabkan suami malas serta tidak menunjukkan sikap
setuju terhadap sikap malasnya itu. Biasanya suami pemalas sering memberikan
alasan atas kemalasannya, jangan dengar alasannya dan berdebat dengannya ketika
ia mencari alasan. hanya akan membuang waktu ketika berdebat. Tunjukkkan
konsekwensi logis dari sifat malas dan berikanlah motivasi, semangat kerja,
perbarui tekad dan rasa percaya dirinya. Bantulah sebisa mungkin saat ia
bekerja dan berbicaralah dengan santun tentang luar biasanya cita-cita yang
tinggi secara tidak langsung.
4.
Cara menghadapi suami yang CUEK
Jagalah perasaan suami jangan sampai
sang istri melontarkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang akan menyakiti
hatinya. Pancinglah suami agar ia mau berbicara lebih banyak kalau perlu
berikan pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang panjang dan rinci. Pandailah
dalam obrolan yang dapat membuat diri suami sering bertanya tentang dirinya
sendiri. Ajaklah bersilaturahmi, biarkan ia bergaul dengan orang-orang yang
proaktif atau kawan-kawan yang penuh semangat.
5.
Cara menghadapi suami yang SUKA CEMBURU
Kalau yang satu ini sudah jelas bahwa
sang istri mesti menjaga perasaan suami, jangan berbicara dengan pria asing
apalagi di hadapannya kecuali suami mengidzinkannya, begitupun bila ada yang
bertamu kerumah harus ada idzin (kesepakatan) dari suami. Ta’atilah suami,
karena sudah selayaknya seorang istri mematuhi suaminya. Rendahkan suaramu bila
mengobrol dengannya bilkhusus bila sedang berbicara di depan orang lain.
Ciptakan suasana kondusif bila berkomunikasi dengannya. Cintai suami dengan
tulus, buatlah ia merasakan itu.
6.
Cara menghadapi suami yang TERLALU MANJA
Komunikasi harus dilakukan dengan
terbuka. Katakan terus terang pada suami tentang apa yang sang istri rasakan,
kesulitan yang dihadapi dan apa yang diharapkan darinya. Seorang istri harus
memberikan nasehat yang lembut. Tunjukkan rasa cinta kepadanya. Ajaklah anak untuk
membantu pekerjaan rumah yang ringan saja, misalnya mencuci piring atau
merapikan ruang keluarga, lalu bujuk suami agar membantu anak melakukan tugas
rumah tangga, sekaligus anak akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya, maka
jadikan hal ini sebagai contoh untuk anak. Akan tetapi jangan terlalu membebani
suami dengan pekerjaan-pekerjaan yang tidak sanggup ia kerjakan. Bantulah ia
dalam melakukan pekerjaan-pekerjaannya.
7.
Cara menghadapi suami yang TERLALU
MENCINTAI KELUARGANYA
Pergilah ke rumah keluarganya dan
cari tahu apa saja yang dia sukai dan bersungguh-sungguhlah untuk mengetahuinya,
misalnya makanan yang mereka makan. Tanyakanlah, kenalilah tabiatnya dengan
baik. Jangan tunjukkan kemarahanmu di hadapannya. Pujilah keluarganya dengan
baik dan bersikap baiklah ketika mengunjungi mereka.
8.
Cara menghadapi suami yang KIKIR
Menumbuhkan keyakinan di dalam hati suami
bahwa segala sesuatu itu milik Allah. Ketika seeorang telah merasa bahwa segala
sesuatu milik Allah maka ia tidak merasa memiliki terhadap harta apapun, andai
kata ia diberi keleluasaan rezeki oleh Allah maka hatinya akan terdorong untuk
bershodaqoh. Kemudian jelaskan bahwa konsekwensinya jika seorang mensyukuri
nikmat Allah dengan menginfakan harta di jalan Allah, maka Allah memberi
tambahan yang lebih baik, namun apabila mengingkarinya maka Allah akan
mengambil harta itu, dan pasti orang tersebut akan mengalami keperihan dan
kesedihan sebagai azab yang diterimanya. Olehnya itu ajak ia untuk selalu mewaspadai
bisikan syaitan dan nafsu yang menakut-nakuti dengan kefakiran. Sebagai motivasi berterimakasihlah atas perbuatan
yang dilakukannya, ingatkanlah suami akan hadiah yang paling indah yang pernah
dia berikan. Diskusikanlah dengannya tentang sifat dermawan secara tidak
langsung.
Jadilah istri yang dermawan (mulia)
terhadapnya dalam memberikan rasa cinta dan kasih sayang.
9.
Cara menghadapi suami yang FAKIR
Hargailah kondisi keuangan dan
kejiwaan suami. Hendaklah istri selalu bersikap ridha dan qana’ah. Ingatlah
bahwa rizki itu ada di tangan Allah. Teruslah belajar menabung. Belajarlah di
rumah sendiri pekerjaan-pekerjaan keterampilan tangan yang dapat menambah
pemasukan uang untuk keluarga. Ajarilah anak-anakmu hidup hemat dan aturlah
keuangan rumah tangga dengan baik. Jangan pernah membandingkan keadaan keluargamu
dengan keadaan tetangga atau sahabat-sahabatmu, tetapi bandingkanlah dengan
keadaan rumah Rasulullah.
By Abu Haidar Hanif
Author : Unknown
Terimakasih, telah membaca artikel mengenai 9 Karakter Suami dan Cara Menghadapinya. Semoga artikel tersebut bermanfaat untuk Anda. Mohon untuk memberikan 1+ pada Google+, 1 Like pada Facebook, dan 1 Follow pada Twitter. Jika ada pertanyaan atau kritik dan saran silahkan tulis pada kotak komentar yang sudah disediakan.
0 Komentar Blog
Komentar Twitter